Jaga Demokrasi di Pilkada 2024, Koalisi Cek Fakta Bongkar Hoaks dari TikTok hingga WhatsApp

Proses berlangsungnya live fact-checking yang digelar Koalisi Cek Fakta saat berlangsungnya Pilkada 2024 (Foto: Ist)
Proses berlangsungnya live fact-checking yang digelar Koalisi Cek Fakta saat berlangsungnya Pilkada 2024 (Foto: Ist)

TikTok menjadi platform dengan jumlah laporan terbanyak, yaitu 43 laporan, diikuti oleh Facebook (32 laporan) dan Twitter/X (15 laporan). Sementara itu, laporan lainnya berasal dari WhatsApp (4), Instagram (2), dan portal berita (2).

Dari 98 laporan, sebanyak 77 diidentifikasi sebagai hoaks, sementara 21 laporan lainnya tidak memenuhi kategori hoaks. Hingga penutupan kegiatan live fact-checking, tim berhasil memproduksi 24 laporan yang telah diverifikasi dan dijadikan konten debunking, sedangkan 53 laporan masih dalam proses verifikasi lebih lanjut.

Baca Juga:  Bey Machmudin Pastikan Jawa Barat Siap Gelar Pilkada Serentak 2024

Dari 24 laporan yang sudah dibongkar itu, tim kolaborasi memproduksi 61 konten, termasuk 10 konten untuk media sosial. Konten-konten ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung pada pemahaman masyarakat terkait kebenaran informasi selama Pilkada.

Baca Juga:  Percepat Vaksinasi di Pesisir Waduk Jatiluhur, Satpolair Polres Purwakarta Lakukan Ini

Kegiatan Live Fact-Checking ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemeriksa fakta, media, dan masyarakat dalam memerangi hoaks yang terus berkembang di era digital. Penyebaran informasi yang salah tidak hanya membahayakan proses demokrasi, tetapi juga dapat memicu konflik sosial di masyarakat.

Baca Juga:  Tertipu Akun Wanita Cantik Di Facebook, Sepeda Motor Melayang