JABARNEWS | PURWAKARTA – Kondisi jalan Darangdan-Nanggeleng (Jalan Militer) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Darangdan, Purwakarta yang rusak parah, kembali mendapatkan keluhan dari para pengendara yang melintas.
Rusaknya Jalan Militer tersebut diduga akibat adanya aktivitas proyek PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Riadi (35) salah satu pengendara yang sering melintas di jalan tersebut, mengaku tidak lagi merasa nyaman ketika melintas di Jalan Militer yang dikenal sebagai salah satu jalan alternatif dari Purwakarta menuju Kota Bandung itu.
Pasalnya, menurut dia, selain merusak kondisi jalan, debu beterbangan yang diakibatkan oleh setiap kendaraan besar melintas menganggu penglihatan serta dikhawatirkan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar.
“Terlebih saat musim hujan, jalan ini sekarang menjadi jalur yang berbahaya, karena tanah merah yang menutupi badan jalan menjadi licin, dan dapat membahayakan para pengendara yang melintas,” kata Riadi, saat dikonfirmasi awak media di lokasi, Selasa (25/6/2019).
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta bertindak tegas pihak perusahaan atau pengembang guna menindak lanjuti hal tersebut.
“Jika menutup atau menghentikan aktifitas pembangunan kereta cepat ini tidak memungkinkan, minimal Pemkab mengintruksikan pihak pengembang atau perusahaan untuk melakukan pemeliharaan secara maksimal,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Purwakarta memberi teguran serta meminta agar PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menghentikan aktifitasnya serta memperbaiki kondisi jalan yang rusak dampak dari pembangunan jalur kereta api cepat, di jalan Darangdan – Nanggeleng (Jalan Militer) serta Cilegong – Jatiluhur Melalui surat teguran bernomor 620/109/DPUBMP/III/2019 yang ditujukan kepada pihak PT. KCIC.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan (DPBMP) Purwakarta, dalam surat tersebut menjelaskan kondisi dua jalan di kecamatan di Purwakarta yang dilintasi oleh kendaraan pengangkut material mengalami rusak parah bahkan membahayakan pengguna kendaraaan.
“Kondisi Jalan Militer yang melintasi Desa Darangdan, Depok dan Sirnamanah Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta rusak parah dan dipenuhi lumpur tanah merah, Serta Ruas Jalan Cilegong dan Cikao kondisinya sama,” ujar Kepala DPBMP Purwakarta Budi Supriyadi di Purwakarta, belum lama ini.
Terlebih, dalam surat tersebut, DPBMP Purwakarta menyebutkan bahwa kondisi dua ruas jalan tersebut hanya mampu memikul muatan sumbu maksimal 8 Ton, sehingga dirinya meminta agar pihak PT. KCIC memperhatikan hal tersebut.
“Ya sebelum rekomendasi terbit agar aktifitas kendaraan berat yang melebihi MST 8 Ton untuk dihentikan dan memperbaiki jalan yang rusak,” ungkapnya.
Bahkan dengan tegas, pihak DPBMP agar PT. KCIC agar memperhatikan hal tersebut, apalagi sudah banyaknya masyarakat di dua kecamatan yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak tersebut.
“Mohon kiranya dilaksanakan sesuai yang kami instruksikan,” tuturnya.
Sedangkan menurut Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Iyus Purnama beberapa waktu yang lalu, mengakui adanya kerusakan infrastruktur akibat tingginya lalu lintas kendaraan berat. Bahkan, melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan sudah mulai menginventarisasi kerusakan jalan yang ditimbulkan dari proyek itu.
“Langkah Pemkab kita minta pertanggungjawaban ke pihak ketiga. Dalam hal ini pemborong dari proyek kereta cepat. Mereka harus memperbaiki jalan seperti semula,” kata Iyus.
Surat teguran tersebut merupakan respon dari aduan masyarakat, terlebih banyaknya masyarakat yang melintasi jalan tersebut mengeluhkan kondisi jalan yang berdebu ketika terik matahari serta berlumpur dan hujan ketika licin. (Gin)
Jabar News | Berita Jawa Barat