Jembatan Penghubung Cirebon-Kuningan Ambruk, Ini Langkah Dinas PUPR

JABARNEWS | CIREBON – Jembatan Cicurug di Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, yang ambruk pada Minggu (31/1/2021) malam, akibat terskikis oleh derasnya aliran Sungai Kalimati, membuat saat ini akses tersebut tidak bisa dilintasi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cirebon akan membuat jembatan darurat untuk warga Cirebon yang akan menuju Kuningan atau sebaliknya.

“Kami siapkan, panjangnya, disesuaikan yakni 30 meter, hanya lebarnya 1,5 meter saja,” ujar Iwan Rizki Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, dilansir dari bisnis.com, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga:  Dua Kecamatan Terujung Majalengka Berharap Jembatan Permanen

Jembatan tersebut, nantinya hanya bisa digunakan untuk pengendara roda dua. Namun, untuk perbaikan jembatan yang ambruk itu, pemerintah masih melakukan perencanaan.

Iwan mengatakan, kebutuhan jembatan darurat lebih penting dibandingkan pembangunan jembatan baru, sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan kembali.

“Terpenting kami bangun dulu jembatan darurat supaya akses ekonomi masyarakat tidak terputus,” kata Iwan.

Baca Juga:  Perubahan Jadwal Kick Off, PT Liga Belum Respon

Sementara itu, menurut Kuwu Desa Karangwuni Suhedi mengatakan satu pekan sebelum akses penghubung Cirebon-Kuningan tersebut ambruk, kirmir Jembatan Cicurug mulai terkikis.

Setelah mulai terkikis, pemerintah desa pun sudah memasang larangan untuk pengendara roda empat hingga lebih untuk melintas. Hal ini dilakukan untuk menghindari korban jiwa.

“Kami sudah prediksi kalau jembatan ini pasti ambruk, benar saja,” kata Suhedi di Kabupaten Cirebon, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga:  Atasi Buang Air Besar Sembarangan di Garut, Rp2 Miliar Dikucurkan

Akibat kejadian tersebut, 250 lebih kepala keluarga (KK) di Desa Karangwuni ikut terdampak. Menurutnya, itu pun berdampak pula bagi warga Kuningan.

Suhedi mengatakan, akses ini sering dijadikan oleh warga Kuningan untuk menuju Pasar Sindang Laut yang ada di Kecamatan Sindang Laut, Kabupaten Cirebon.

“Pastinya, aktivitas perekonomian terganggu. Sampai sekarang belum ada akses terdekat selain ini,” katanya. (Red)