Jokowi Kampanye Door to Door sejak Maju Wali Kota

JABARNEWS | PEKANBARU – Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengatakan kampanye melalui pemasangan baliho dan spanduk sudah tak begitu efektif. Menurut Jokowi, pendekatan secara personal lebih menjamin.

“Pengenalan (melalui baliho dan spanduk) itu perlu. Tapi lebih perlu dari hati ke hati,” kata Jokowi saat menghadiri penutupan rapat kerja TKD Provinsi Riau di Hotel Prime Park, Pekanbaru, Sabtu, 15 Desember 2018.

Jokowi belajar dari pengalamannya saat mengikuti pemilihan Wali Kota Solo pada 2004. Di antara tiga kandidat lainnya, dia mengaku paling tak dikenal. Jokowi pun menyiasatinya dengan menemui pemilih secara langsung dari pintu ke pintu memaparkan rencananya jika dipilih jadi pemimpin. Hasilnya, Jokowi menang dari tiga lawannya yang lebih terkenal meskipun hanya mendapat 37 persen suara.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Sekitar 50 Persen Pembahasan Raperda Penyelenggaraan Kesehatan

Dia menerapkan cara yang sama saat kembali maju sebagai Wali Kota Solo. Hasilnya, dia menang telak dengan 91 persen suara.

Ketika mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga mempraktikan cara yang sama.

Baca Juga:  Penyakit Jantung Bisa Menyerang Usia Muda, Ini Kebiasaan Buruk Penyebabnya

“Saya sudah lakukan, marketing yang benar adalah door to door. Itu namanya mikro targeting,” ujarnya.

Jokowi berkelakar, dari pengalaman yang sudah dilaluinya, kini dia bisa mengetahui masyarakat mana yang mendukungnya dari cara mereka bersalaman. Sudah banyak tangan yang dia salami saat kampanye door to door.

Namun, menurut dia, cara tersebut sulit dilakukan sendiri saat dirinya maju dalam pemilihan presiden. Karena itu, tim kampanye dibutuhkan untuk membantunya berkampanye dari pintu ke pintu untuk menceritakan programnya.”Itulah yang terus dilakukan sambil membawa, memberi kaus atau tabloid misalnya,” katanya.

Baca Juga:  Minat Jadi Prajurit TNI, Segini Gaji dan Tunjangan Tamtama hingga Jenderal

Jokowi optimistis bisa meraup suara hingga 60 persen di Riau, apabila tim kampanye melakukan cara kampanye tersebut. Ia mengungkapkan, saat ini perolehan suaranya di Bumi Lancang Kuning masih tertinggal dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma’ruf baru memperoleh 42 persen suara sementara lawannya 54 persen suara. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat