Keluarga Korban Aktivis Hilang Mengadu ke Moeldoko

JABARNEWS | JAKARTA – Keluarga 13 aktivis ‘98 meminta pemerintah segera memastikan status saudara dan anak mereka yang hilang.

Permintaan ini disampaikan bertepatan 21 tahun peristiwa penculikan para aktivis.

Perwakilan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) mengungkapkannya saat bertemu Jenderal (Purn) Moeldoko, Kepala Staf Presiden, Rabu (13/3/2019) di Binagraha, Jakarta.

Status keberadaan 13 aktivis hilang itu sangat diperlukan untuk memastikan apakah mereka masih hidup ataukah sudah meninggal.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 30 Desember 2021: Capricorn, Aquarius dan Taurus

“Apalagi kasus ini juga sudah ada rekomendasi dari Komnas HAM dan DPR,” kata Mugiyanto, dari IKOHI.

Mereka berharap pemerintah segera menerbitkan dokumen resmi terkait status kependudukan korban yang masih hilang.

Selain itu, mereka mengharapkan ada kompensansi atau bantuan untuk mendapat beasiswa pendidikan, kesehatan, dan bantuan biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan.

Terakhir, mereka meminta pemerintah mempercepat ratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Terhadap Semua Orang dari Tindakan Penghilangan Secara Paksa.

Baca Juga:  Kejari Subang Terbanyak Tangkap Buronan Di Jawa Barat

“Tinggal satu konvensi ini yang belum diratifikasi. Kami yakin Pak Jokowi mampu,” ujar Mugiyanto yang datang bersama keluarga korban hilang lainnya.

Dalam pertemuan, IKOHI menyampaikan sikap politiknya sesuai hasil Kongres 1 IKOHI, Oktober 2002. Dimana mereka mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak pernah tersangkut kasus pelanggaran HAM.

Sementara itu, Moeldoko sangat memahami isi hati keluarga yang kehilangan.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Kesehatan 26 Juni 2022, Pemilik Rasi Bintang Libra dan Scorpio

Dia memuji langkah keluarga korban yang terus memperjuangkan keberadaan nasib anggota keluarganya ini.

Pengungkapan ini penting agar generasi sekarang tahu sejarah kelam yang pernah menimpa republik ini.

Panglima TNI periode 2013-2015 itu berjanji akan menyampaikan tuntutan keluarga korban kepada Presiden Joko Widodo.

“Pasti nanti akan saya sampaikan kepada beliau,” kata Moeldoko. (Red)

JabarNews | Berita Jawa Barat