Sementara itu Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag, Ismail Fahmi menjelaskan, bahwa pada hari pelaksanaan rukyat atau pemantauan, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara satu derajat 6,78 menit sampai dengan dua derajat 10,02 menit.
Ketinggian hilal ini menjadi dasar Muhammadiyah yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal untuk menetapkan awal Ramamadhan bertepatan tanggal 2 April 2022.
Sementara Kemenag menetapkan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijah berdasarkan metode hisab dan rukyat. Hasil perhitungan astronomi atau hisab, dijadikan sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui metode rukyat (pemantauan di lapangan).
Posisi hilal pada kisaran 1-2 derajat ini dianggap cukup krusial dalam konteks rukyat atau pemantauan.