Kenapa Kucing Jadi Hewan yang Dihormati dalam Tradisi Islam?

Penyakit hewan yang wajib diketahui pecinta kucing.
Hubungan kucing dan tradisi Islam. (foto: istimewa)

JABARNEWS │ BANDUNGKucing memiliki hubungan yang erat dengan Islam. Di masa lalu, masyarakat Arab menghormati kucing sebagai bagian keluarga dan pelindung rumah.

Referensi mengenai kucing dapat ditemukan dalam peradaban Muslim. Salah satunya adalah julukan “bapak para kucing” yang diberikan kepada sahabat Nabi, Abu Hurairah. Kucing juga memiliki peran dalam tradisi Ottoman.

Baca Juga:  Serunya bertanding antara Selebriti vs Siswa SMAN 3 Teladan Jakarta, Saksikan Jago Kandang di RCTI!

Menurut Lorraine Chittock, penulis buku Cats of Cairo: Egypt’s Enduring Legacy, pada tahun 1830-an, seorang orientalis Inggris, EW Lane, terpesona saat melihat kucing berkumpul di taman Pengadilan Tinggi di Kairo. Orang-orang memberi makan kepada kucing-kucing tersebut.

Baca Juga:  Tips Berkendara Saat Ramadan ala Kasat Lantas Polres Purwakarta

Tradisi ini bermula dari wasiat Sultan Mamluk al-Zahir Baybars pada abad ke-13. Sultan ini menciptakan “taman kucing” di Kairo. Meskipun tempat tersebut telah mengalami perubahan seiring waktu, tradisi merawat kucing tetap berlanjut.

Baca Juga:  Rawan Menular ke Manusia, Pemkab Subang Ingatkan Pentingnya Vaksin Rabies untuk Hewan Peliharaan

Dahulu, kucing dihargai sebagai bagian keluarga dan pelindung rumah dari serangga berbahaya. Kucing juga mengajarkan kebesaran Allah SWT, seperti kisah Ibn Babshad yang terinspirasi dari seekor kucing yang peduli pada kucing buta.