Keren, Pelopor Perias Cilik Berprestasi Ini Tak Patok Harga

JABARNEWS | BANDUNGMENJADI seorang perias, menjadi hal yang dicita-citakan Nazwa Khoirunnisa. Kendati baru tujuh tahun mengeluti dunia tata rias itu, sejumlah prestasi sudah ia dikantonginya.

Eneng, begitulah dara manis itu disapa. Perkenalannya dengan merias memang sudah terjadi sejak kecil. Kala itu, dara yang tercatat sebagai siswa di SMP PGII 1 Bandung, kerap melihat warna-warni alat rias milik sang tante yang juga seorang perias.

“Uwak (tantenya, red) juga dulu suka ngajarin les, jadi suka liat-liat aja. Lama kelamaan jadi pengen coba. Kalau uwak sedang ngerias, aku suka diem-diem di belakangnya. Cobain pake kosmetik uwak juga diem-diem. Terus ketahuan sama uwak, lama-lama diizinin,” kata Eneng tersipu malu.

Baca Juga:  Parkir Di Cianjur Masih Perlu Ditertibkan

Akhirnya, Eneng pun diajari tantenya merias. Setelah itu, berbagai pelatihan merias pun diikutinya, hingga akhirnya ia mendapat beasiswa untuk pelatihan Martha Tilaar.

Ketika kemampuannya semakin meningkat, Eneng selalu diminta merias seseorang. Namun, ia tidak mematok tarif.

“Jadi kalau kata orangtua itu berbagi ilmu aja. Jadi dia sambil saya riasin sambil saya ajarin gitu. Enggak boleh komersial,” ungkap gadis yang merupakan pelopor perias cilik berprestasi ini.

Baca Juga:  Atalia Praratya Ingin Perjuangkan Kaum Perempuan

Eneng saat ini akan membuka kursus merias dengan tujuan berbagi ilmu. Kursus ini khusus diberikan kepada anak-anak sebayanya yang kebanyakan juga ingin menjadi perias. Kursus ini pun tidak akan mematok harga alias gratis.

Eneng pun tidak takut akan tersaingi oleh anak-anak yang nantinya belajar dari dia. Ia memang diajari untuk lebih mementingkan berbagi dan uang bukanlah segalanya oleh kedua orangtuanya.

Baca Juga:  Kenapa Kucing Jadi Hewan yang Dihormati dalam Tradisi Islam?

Walau dunia rias sangat melekat, ternayata dara asal Bandung ini pehobi main lelaki layang-layang dan sepak bola, tetapi kedua orangtuanya tidak pernah melarangnya.

Eneng juga pernah mengikuti lomba merias di Singapura pada usia 7 tahun. Ia meraih juara favorit pada perlombaan tersebut. Eneng masih konsisten terus menggeluti bidang merias sampai ia dewasa. Ia juga memiliki mimpi menjadi dokter kecantikan.

“Masih pengen jadi perias. Ada juga sih mimpi lain, jadi dokter kecantikan,” tutup Nazwa. (Tri)

Jabarnews | Berita Jawa Barat