JABARNEWS | BANDUNG – Ketua KPU Kota Bandung, Suharti, mengatakan, jelang Pemilu 2019, pihaknya butuh aula kecamatan lebih luas untuk menyimpan logistik pemilu.
“Tidak semua kantor kecamatan memiliki aula yang luas untuk menyimpan logistik. Berkaca dari tahun lalu, kita membutuhkan gedung yang luas, terutamanya untuk gudang,” ujar Ketua KPU Kota Bandung Suharti, Senin (14/1/2019).
Menurut Suharti, kebutuhan ini mendesak, mengingat Pilkada 2019 membutuhkan setidaknya lima unit kotak suara.
“Selain itu, juga perlu ruangan cukup besar, untuk menggelar rapat pleno dan perhitungan suara. Karena dari TPS, kotak suara dibawa ke kecamatan bukan keluraan,” tambahnya.
Masih kata Suharti, dari 30 kantor kecamatan yang ada, hanya dua kecamatan yang memiliki gudang memadai.
“Selain memang rungannya besar, jumlah warganya juga sedikit, yakni di Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Cinambo,” terangnya.
Rencananya, logistik akan didistribusikan dari KPU Kota Bandung ke kecamatan sekitar akhir Maret sampai awal April. Tahun ini, KPU Kota Bandung mendapatkan bantuan Rp. 1,2 miliar dari Pemkot Bandung.
“Itu untuk kebutuhan operasional yang tidak tercover APBN,” katanya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengatakan, dibutuhkan dana Rp. 400 juta untuk mengontrak satu ruangan selama satu bulan.
“Kita akan carikan dananya. Yang jelas tidak bisa diambil dari anggaran yang Rp. 1,2 miliar, karena itu sudah ada peruntukannya,” terang Oded.
Selain itu, Pemkot Bandung melakukan upaya agar partisipasi pemilu tetap tinggi. Karena berdasarkan laporan, pada Pilwalkot lalu, angka partisipasi di Bandung 76 %.
“Karena berdasarkan target nasionalpun, angka partisipasi 77%. Jadi kita upayakan agar target itu tercapai,” paparnya. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat