JABARNEWS | PURWAKARTA – Kampung Citalaksana Girang, Desa Gurudug, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta mengalami krisis air bersih. Kondisi begitu dipicu, kawasan itu tidak diguyur hujan dua bulan terakhir.
Dampaknya, sejumlah warga terpaksa menggunakan air keruh yang bersumber dari aliran selokan di areal tengah pesawahan untuk kebutuhan mandi, menggosok gigi, hingga mencuci pakaian, dan mencuci perabot dapur.
Hal ini seperti yang dialami Aa Saehudin (30), dan Yanti (26). Pasangan suami istri tersebut bersama kedua anaknya Widia (8) dan Citra (1,5) terpaksa berjalan kaki dari rumahnya menuju sumber air di aliran selokan di tengah pesawahan.
Meski harus berjalan sepanjang hampir 1 kilometer menyusuri pematang areal pesawahan, hal itu tetap dilakukan demi mendapatkan sumber air.
“Kami memerlukan air ini untuk mandi dan menggosok gigi. Juga untuk mencuci pakaian dan perabotan dapur,” kata Aa, Jumat (27/7/2018).
Dia menambahkan, krisis air bersih kerap terjadi setiap tahun di musim kemarau sehingga warga di kampungnya itu terpaksa mencari sumber air.
“Meski sumber air itu berada di aliran selokan yang kondisinya keruh, selama ini warga belum pernah mendapatkan bantuan pasokan air bersih dari pemerintah daerah setempat,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, air yang tergenang di aliran selokan tersebut berasal dari genangan air yang tersisa di aliran Sungai Muara Citaraje yang sudah mengering. Kemudian, oleh warga disedot menggunakan mesin pompa untuk dialirkan ke aliran selokan demi kebutuhan warga setempat. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat