Ketua Dewan Pengurus BMH, Firmanza, menyatakan bahwa penerapan teknologi ini merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapi dunia filantropi dalam mengentaskan kemiskinan.
“Ke depan, kita akan menghadapi tantangan besar. Namun, ini juga menjadi peluang untuk menciptakan sistem filantropi yang lebih efektif dan dapat diandalkan. Dengan cara ini, manfaat zakat dapat tersalurkan secara langsung kepada yang membutuhkan,” ujar Firmanza.
Firmanza berharap teknologi ini dapat menjadi model bagi lembaga zakat lainnya, termasuk pemerintah, BAZNAS, dan masyarakat. “Kami yakin, inovasi ini akan semakin luas digunakan untuk mendukung ekosistem filantropi yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu Presiden Direktur iBantu, Damar Hulan Osman, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bukti dedikasi kedua lembaga dalam menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk memperluas dampak sosial.