JABARNEWS | PURWAKARTA – Libur Lebaran merupakan salah satu hal yang luar biasa bagi sebagian orang. Ada sejumlah profesi atau pekerjaan di dunia ini menuntut seseorang untuk tetap bekerja meskipun pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Salah satu yang harus merelakan momen libur Lebaran tersebut terlewatkan adalah seorang penjaga palang pintu perlintasan kereta api di Rawa Roko, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Maman Suherman (45).
Tugas Maman memang sangat krusial, pada libur Lebaran ini, saat sebelum dan sesudah Lebaran, intensitas perjalanan kereta api meningkat sebagai imbas arus mudik. Ia pun akhirnya harus stay untuk memastikan pintu perlintasan aman dilewati kereta api yang melintas.
Menariknya, Maman yang merupakan warga Kampung Parung Dadap, Desa Hegar Manah, Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta tersebut justru mengaku bangga dan ikhlas dengan tugasnya tersebut.
“Gak masalah. Ini sudah kewajiban saya. Saya bangga bisa menutup dan membuka palang pintu perlintasan agar kereta api, berikut warga yang melintas semua dalam keadaan aman,” ucapnya, Senin (18/6/2018).
Maman yang telah mengabdi selama 6 tahun sebagai penjaga palang pintu, mengaku tak hanya kali ini saja ia melewatkan momen libur Lebaran bersama keluarga.
“Tidak kali ini saja. Sudah beberapa kali saya piketnya pas Lebaran.Tapi ya gak papa. Ini bentuk kepercayaan kepada saya untuk menjaga palang pintu perlintasan ketika intensitas arus mudik kereta api sedang mengalami kelonjakan,” ungkapnya.
Ayah tiga anak tersebut mengatakan, dapat melihat warga yang akan melintasi perlintasan kereta api ataupun yang ada di dalam kereta api adalah sebuah momen yang menyentuh kalbunya.
“Ada perasaan yang gak bisa digambarkan saat menjaga pintu perlintasan. Saya yakin yang mau lewat perlintasan dan yang di dalam kereta pasti mau lebaran menjumpai keluarga. Nah disitu saya tersentuh, saya sadar, mereka membutuhkan saya untuk berlebaran,” jelasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat