JABARNEWS │ BANDUNG – Sebagai penduduk negara tropis, masyarakat Indonesia tak asing dengan hujan deras yang disertai petir. Saat musim hujan tiba, petir kerap menyambar. Tak jarang sambaran petir mengenai benda-benda tertentu, mulai pohon, Gedung atau tempat-tempat kosong sekalipun.
Seperti halnya daya listrik, petir juga bisa merambat melalui benda sejenis logam, bahkan air. Mungkin ini menjadi salah satu alasan setiap orang dilarang mengakses air melalui keran saat terjadi petir.
Tak hanya itu, seseorang juga disarankan untuk tidak mandi, cuci piring, atau sekadar mencuci tangan saat petir menyambar. Ketika terdengar suara Guntur, hal itu dianggap sebuah isyarat bahwa ada potensi bahaya dalam perjalanan.
Berdasarkan data US National Weather Service yang dilansir dari Detik.com, jarak bahaya sambaran petir berkisar 10 mil atau 16 KM.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat ini menyebutkan, hal terbaik dilakukan selama terjadi badai petir adalah untuk tidak mandi, mencuci piring, juga mencuci tangan. Alasannya, petir bisa merambat melalui pipa ledeng yang teraliri air.
Meski sambaran petir melalui pipa plastik terbilang lebih sedikit daripada pipa logam, akan lebih baik jika menghindari kontak dengan pipa ledeng yang teraliri air. Tak hanya itu, dalam situasi seperti ini sebaiknya menjauhi beranda dan balkon, tidak mendekati jendela dan pintu. Termasuk di antaranya berbaring di lantai beton atau bersandar di dinding beton.