Di Indonesia cara yang mainstream adalah penggabungan antara sains dan teknologi. Hisab digunakan memprediksi hilal, namun penentuan tetap melihat menggunakan mata dengan bantuan teknologi.
Pada praktiknya, NU, pemerintah, dan beberapa ormas Islam menyebar tim pemantauan hilal dari ujung barat hingga timur Indonesia.
Jika ada salah satu yang menyaksikan hilal, maka laporan ini akan dibawa ke sidang isbat. Pemerintah akan memutuskan kapan awal Ramadhan.
Penting bagi kita memahami keberagaman cara pandang ini agar tidak mudah untuk mengklaim siapa yang paling benar lalu menyalahkan yang berbeda. (red)