Mendag: Daging Sapi Wajib Impor Dari Australia 30 Persen

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita mengatakan akan impor daging sapi dari Negara India dan Australia. Tujuannya memenuhi kebutuhan daging secara nasional dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

“Kita sekarang masukan lagi 50 ribu ton dari India. Seluruh importir daging sapi dari Australia wajib 30 persen , kalau tidak saya tidak kasih izin impor. Selain itu, ini sudah berjalan makanya saya berani,” katanya saat ditemui di Pasar Andir, Kota Bandung, Sabtu (5/5/2018).

Baca Juga:  Pemilih Subang, Belum Miliki KTP-el 25.611 Orang

Lanjutnya ia mengaku, jika pihaknya tidak bersikap memaksakan diri dalam melakukan impor daging sapi. Langkah tersebut diambil oleh pihaknya dikarenakan masyarakat harus diberikan pilihan untuk daging lokal atau impor.

Baca Juga:  Singapura Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim, Makanan Halal hingga Tempat Ibadah Mudah Diakses

“Mereka masih ada resistensi menjual daging beku eks impor. Kami tidak memaksakan daging impornya tetapi pada dasarnya rakyat harus diberikan pilihan, daging terjangkau 80 ribu harus tersedia,” terangnya.

Selain itu, Lukita juga menyarankan kepada masyarakat untuk menkonsumsi daging sapi beku dikarenakan ia menilai kualitas daging beku lebih terjamin soal kehigienisannya.

Baca Juga:  Dari Klaster Wedding Organizer, Akhirnya 71 Warga Lembang Positif Covid-19

“Daging beku pada dasarnya lebih sehat, tidak ada hotel dan resto itu memasak daging lokal. Karena daging beku bakterinya sudah mati, ini kita yang harus kita edukasi,” ujarnya.

Maka dari itu, rencananya kedepan pihaknya juga akan bekerjasama dengan Bulog untuk membuka tempat khusus untuk menjual daging sapi beku. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat