Mengaku Diperas Auditor BPK, Saksi KPK: Saya Sampaikan Ada Permintaan

Sidang lanjutan kasus dugaan suap Auditor BPK. (foto: istimewa)

Mujiyono menyebutkan, saat itu semua lurah keberatan dengan adanya permintaan BPK karena kondisi keuangan yang memprihatinkan. Para lurah bahkan mengaku siap diaudit secara terang-terangan oleh auditor BPK mengenai seluruh laporan pekerjaan infrastruktur.

“Jangankan untuk menutupi Rp900 juta, untuk menangani Covid warga yang terpapar saja bingung. Gerri tetap meminta uang antara lima persen sampai 10 persen. Saya menyampaikan, para lurah siap diperiksa oleh BPK. Lurah tidak ada takutnya,” beber Mujiyono.

Baca Juga:  Sambut Hari Pahlawan, SBF Gelar Pentas Seni

Saksi lainnya, Achmad Wildan selaku Kabag Anggaran Pada BPKAD Kabupaten Bogor mengaku, pernah dimintai uang dengan alasan ongkos ketik oleh auditor BPK bernama Hendra Nur Rahmatullah yang kini juga berstatus tersangka oleh BPK.

Baca Juga:  Waduh! Klaster Covid-19 Pengajian Ditemukan di Cianjur, 54 Orang Terpapar

Saat itu, Wildan sempat ingin memberikan uang tunai senilai Rp5 juta, tapi ditolak oleh Hendra dengan alasan nominalnya terlalu kecil.

Baca Juga:  Ihsan Ayatullah Sebut Ada Permintaan Uang dari Auditor BPK

“Saya berikan awalnya Rp5 juta, tapi ditolak oleh Hendra. Tambah lagi atuh karena dua orang katanya, dengan Pak Amir (pegawai BPK). Akhirnya ditambah Rp5 juta lagi,” kata Wildan.