Organisasi tersebut berhasil mengidentifikasi beberapa jenis burung raptor, termasuk Pernis ptilorhynchus, Accipiter gularis, Accipiter soloensis, dan Merops philippinus, yang bermigrasi dari Siberia dan singgah berkembang biak di Pegunungan Sanggabuana.
Keunikan Burung Raptor
Burung raptor, meskipun sekilas mirip dengan elang, memiliki keistimewaan sebagai jenis burung pemangsa yang melakukan migrasi jauh dibandingkan dengan pemangsa lainnya. Mereka memiliki tiga karakteristik utama: penglihatan tajam, delapan cakar tajam, dan paruh yang bengkok.
Dengan sejarah keberadaannya selama 50 hingga 75 juta tahun, terdapat sekitar 482 spesies raptor di seluruh dunia, terbagi antara aktif pada siang hari (diurnal) dan aktif pada malam hari (nokturnal).
Burung raptor Siberia memiliki kebiasaan bermigrasi ke wilayah tropis untuk melarikan diri dari musim dingin yang sangat keras di utara. Namun, perjalanan migrasinya tidak selalu berjalan mulus. Penelitian dari Rusia dan India menunjukkan bahwa beberapa burung raptor terjebak di India karena zona turbulensi turbin angin.
Pada tahun 2016, Restorasi Ekosistem Riau (RER) juga melaporkan pengamatan mereka terhadap puluhan burung raptor dari Rusia yang terlihat berada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Keberadaan mereka memberikan wawasan tambahan tentang pola migrasi dan tantangan yang dihadapi oleh burung raptor selama perjalanan mereka yang panjang. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News