“Tentu kalau perkiraan massa, ini akan jadi suatu gelombang yang besar, karena kami membawa tagline ‘Semua Bisa Kena’. Jadi semua bisa kena ini karena RKUHP menyangkut hajat hidup orang banyak dan menyangkut keseharian dari masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya, Afwan, mengatakan mahasiswa mengajak berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menolak RKUHP. Dia menyebut RKUHP merupakan salah satu bukti kecacatan yang dilakukan pemerintah.
“Untuk titik aksi, kita belum tentukan secara spesifik, tapi pada intinya kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Indonesia, mengajak seluruh kaum masyarakat sipil, masyarakat tani, dan buruh serta mahasiswa untuk tumpah ruah ke jalan untuk kita buktikan satu kecacatan yang hari ini dilakukan oleh pemerintah terkait RKUHP,” kata Afwan.
Kemudian, mahasiswa dari Universitas Trilogi Adli Ahmad Ibrahim mengatakan mahasiswa sangat menyayangkan tidak dibukanya draf RKUHP yang baru. Menurutnya, pemerintah telah bersikap tertutup dan tidak transparan kepada masyarakat.
“Tadi berdasarkan somasi yang kita katakan pernyataan sikap yang kita katakan bahwa dari saat tadi dibacakan 7 kali 24 jam dari hari ini kita akan coba lagi menguatkan serta menghidupkan poros-poros gelombang besar dari tiap wilayah untuk sama-sama kita gaungkan bahwa kita sangat menyayangkan sikap tertutup dari presiden serta DPR RI terhadap perubahan RKUHP ini. Padahal draf-nya saja belum dibuka, transparansinya saja kita belum lihat masak sudah di perbarui gitu,” kata Adli Ahmad. (red)
sumber: detik.com