Program vaksinasi ini dijadwalkan dimulai pada Selasa, 24 Oktober 2023, dan akan menyasar sekitar 447 orang yang memenuhi kriteria utama ini. Vaksinasi akan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, termasuk Klinik Carlo Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Vaksin akan diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu empat minggu. Jenis vaksin monkeypox yang digunakan adalah vaksin impor hasil produksi Bavarian Nordic, Denmark, dengan merek dagang JYNNEOS® dalam kemasan single-dose.
Maxi memastikan bahwa vaksin tersebut telah memiliki sertifikat pelulusan vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dikeluarkan pada 17 Maret 2023. Saat ini, stok vaksin monkeypox tersedia dan aman, dengan 991 vial vaksin telah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi monkeypox yang akan dimulai pada bulan ini.
Selain program vaksinasi, Kemenkes juga menjalankan upaya penanggulangan lainnya, termasuk surveilans dan terapi. Upaya surveilans mencakup penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.
Sementara itu, terapi bertujuan untuk memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus monkeypox, serta pemantauan kondisi pasien. Seluruh pasien saat ini dirawat intensif di ruang isolasi di beberapa rumah sakit di Jakarta.
Mereka akan mendapatkan perawatan hingga luka-luka khas penyakit ini mengering dengan sempurna. Maxi menekankan bahwa pasien monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko, dengan gejala berupa lesi dan ruam kulit.
Pasien juga dapat mengalami demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia atau nyeri otot, ruam, dan kesulitan menelan. Penularan terjadi dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News