JABARNEWS | PURWAKARTA – Diunggah akun tiktok @mellasopha, video tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten menghebohkan dan menimbulkan keresahan publik di tengah gencarnya Pemerintah mensosialisasikan vaksin Covid-19 yang aman.
Video berdurasi 17 detik itu, dibuat oleh 7 orang Nakes yakni satu orang dokter, dua orang perawat dan empat orang bidan yang direkam di salah satu ruangan medis, di rumah sakit milik pemerintah yang beralamat Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta.
Dalam video tersebut disertai potongan pidato Presiden Jokowi yang berbunyi, “Yang hadir disini, ada yang ingin divaksin? Ada yang ingin disuntik vaksin, mau, gak ada yang mau? Gimana sih, takut apa?” dan nakes yang ditengarai dokter dan sejumlah perawat itu semua menolak dengan isyarat tangan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menegur keras para tenaga kesehatan yang diduga dari RSUD Bayu Asih Purwakarta yang main tiktok menolak suntik vaksin Covid-19.
Anne Ratna Mustika pun membenarkan bahwa para tenaga kesehatan itu adalah tenaga kesehatan di RSUD Bayu Asih.
“Untuk para Nakes yang ada dalam video tersebut sudah diberikan sanksi administratif oleh BKPSDM Kabupaten Purwakarta dan juga mereka sudah membuat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi,” ucap wanita yang akrab disapa Ambu Anne, saat ditemui di Kantor Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, pada Jumat (15/1/2021).
Dijelaskannya, Berdasarkan Berita Acara Perkara (BAP) yang dilakukan pihak RSUD Bayu Asih, video itu dibuat pada Jumat (8/1/2021) untuk hiburan mereka, karena mereka cukup lelah dan menguras waktu dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini.
“Meskipun seperti itu alasan mereka, saya tetap tak membenarkannya dan justru menyayangkan seharusnya mereka membuat hiburan tidak dengan cara yang seperti itu dan tentunya harus bijak dalam menggunakan media sosial,” ungkap Ambu Anne.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Bupati Purwakarta mengimbau seluruh pegawai yang ada di lingkungan Pemkab Purwakarta harus bijak dalam menggunakan media sosial dan tetap menjaga etika.
“Ya sebaiknya semua pihak, saat ini dalam penggunaan media sosial itu harus lebih bijak, jadi harus hati-hati. Apalagi kita sebagai struktur pemerintah menjadi garda terdepan dalam upaya melaksanakan program-program nasional termasuk dalam hal vaksinasi ini,” pesan Ambu Anne. (Gin)
Penulis: Gigin Ginanjar