Proses pembersihan karbon dioksida ini terjadi ketika kita mengambil dan mengeluarkan napas lebih cepat. Dengan menjadwalkan rutinitas berlari minimal 30 menit selama lima hari dalam seminggu, kita dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, mengurangi kesulitan bernapas, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, berlari juga dapat membantu paru-paru bekerja lebih efisien bersama dengan jantung yang memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Namun, perlu diingat bahwa manfaat ini tidak akan langsung terasa. Tubuh perlu waktu untuk beradaptasi dengan rutinitas berlari sehingga stamina dapat terbangun.
Dengan waktu, stamina yang terbentuk ini akan membuat kita mampu berlari dengan napas yang lebih stabil dan efisien.
Secara langsung, berlari juga dapat membantu membersihkan paru-paru dari udara segar yang dihirup dari alam. Tetapi, manfaat ini hanya akan terasa jika kita berlari di lingkungan yang memiliki udara bersih.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh The Lancet pada Mei 2019, polusi udara dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan paru-paru.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan gangguan pernapasan lainnya.
Oleh karena itu, bagi mereka yang senang berlari, sebaiknya melakukannya di lingkungan dengan udara yang bersih, seperti berlari di pagi hari di taman kota atau di daerah yang masih alami dengan banyak pepohonan.
Bagi yang tinggal di daerah dengan polusi udara yang tinggi, mungkin menggunakan treadmill sebagai alternatif berlari dapat menjadi pilihan yang baik. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News