Pahala Dilipatgandakan di Bulan Ramadhan, Lalu Bagaimana dengan Dosa?

Artinya, “Jika telingaku masih saja tanpa penjagaan (membiarkan mendengarkan sesuatu yang haram), dalam ucapanku tidak ada jeda (dari kesalahan), dan percakapanku tidak kudiamkan. Maka, bagiku dalam melakukan puasa hanyalah lapar dan dahaga, betapa pun aku berkata ‘aku puasa’, sejatinya aku belum puasa” (Syekh Abdurrahman bin Qasim, Lathaifur Ramadhan, h. 21).

Baca Juga:  Wanita Ini Curhat dapat Maskawin Palsu, Nama Dedi Mulyadi Terseret

Momentum meraih kebaikan pada bulan Ramadhan terkadang masih disia-siakan banyak orang.

Betapa banyak yang tidak menjaga kesakralan bulan mulia itu, betapa banyak yang tidak mengindahkannya, menyia-nyiakan keagungan posisinya, serta keluhuran darajatnya.

Dalam keadaan seperti ini, penting kiranya untuk merenungkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallah yang diriwayakan oleh Ummi Hani’ binti Abi Thalib karramallahu wajhah dan dicatat Imam at-Thabrani dalam kitab Mu’jamus Shagir.

Baca Juga:  Soal Kelangkaan Minyak Goreng di Jabar, Ridwan Kamil Harap Bisa Tuntas Sebelum Bulan Ramadhan

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ أُمَّتِيْ لَمْ يَخِزُّوْا مَا أَقَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ). قِيْلَ يَا رَسُوْلَ الله وَمَا خَزِيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ قال: (اِنْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيْهِ مِنْ زِنَا فِيْهِ أَوْ شَرِبَ فِيْهِ خَمْرًا لَعَنَهُ اللهًُ وَمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ رَمَضَانُ لَمْ تَبْقَى لَهُ عِنْدَ اللهِ حَسَنَةٌ يتقي بها النار فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ).

Baca Juga:  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah pada 23 Maret 2023