JABARNEWS | BANDUNG – Majelis Syuro Partai Politik Islam Indonesia Masyumi atau Partai Masyumi lahir kembali mengumumkan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai. Pengumuman tersebut dilakukan bertepatan dengan Hari Mosi Integral M. Natsir atau Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sabtu (3/4/2021).
Majelis Syuro Partai Politik Islam Indonesia Masyumi diketuai Abdullah Hehamahua dan Sekretaris Majelis Syuro Abbas Thaha. Majelis Syuro kemudian memutuskan Ketua Umum Partai Masyumi Reborn adalah Ahmad Yani dan Sekretaris Jenderal TB. Massa Djafar.
“Pengumuman pengurus Partai Masyumi ini merupakan langkah lanjutan dari upaya menghidupkan kembali Masyumi,” kata Abbas Thaha.
Dalam pidatonya, Abdullah Hehamahua mengatakan bahwa Masyumi hidup kembali merupakan warisan sejarah bagi orang yang memegang teguh nilai-nilai keislaman dan Keindonesiaan.
Sementara itu, Ahmad Yani mengaku menerima keputusan Majelis Syuro itu sebagai penugasan para ulama dan tokoh Islam untuk memimpin partai Islam yang pernah menjadi partai terbesar itu.
Dengan disahkan pengurus partai oleh Majelis Syuro, Yani mengajak semua pihak untuk bersama-sama membawa Partai Masyumi menjadi partai yang mampu melenggang ke parlemen.
Yani berharap dengan kehadiran Masyumi menjadi salah satu wadah politik Islam yang berjuang dengan sungguh~sungguh untuk mewujudkan cita-cita perjuangan politik Islam yang telah diletakkan oleh bapak-bapak bangsa seperti M. Natsir, Syafruddin Prawiranegara, Buya Hamka dan Burhanuddin Harahap.
“Mereka telah melegenda dalam sejarah bangsa ini,” ucap Yani.
Menurut Yani, kebangkitan Partai Masyumi bertujuan untuk membidik suara umat yang masih bertamasya di partai-partai nasionalis. Bahkan pada Pemilu 2019, partai bernuansa Islam tidak sampai mendapatkan 30 persen suara.
“Sepertinya berbanding terbalik dengan perolehan suara Capres pilihan ulama,” ungkapnya.
Oleh karena itu, suara umat Islam yang masih tamasya inilah yang menjadi bidikan Masyumi. “Saya berpesan kepada seluruh pengurus Masyumi di wilayah dan daerah untuk tidak bermusuhan atau persaingan dengan partai Islam lainnya, melainkan mengajaknya menjadi mitra perjuangan yang sesungguhnya,” pungkasnya. (Red)