Gus Yahya memberikan contoh pengalaman di pesantren, di mana Ramadan justru menjadi momen untuk meningkatkan intensitas belajar agama. Para santri biasanya membaca Al-Quran lebih sering daripada hari-hari biasa.
“Kalau di pesantren, misalnya, mengaji dilakukan tiga kali sehari di luar Ramadan. Tapi saat Ramadan, santri bisa mengaji enam hingga tujuh kali sehari untuk memaksimalkan keberkahan bulan suci ini,” jelas Gus Yahya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa kebijakan libur selama Ramadan sudah diterapkan di lingkungan madrasah dan pondok pesantren di bawah naungan Kemenag.
“Sebetulnya ini sudah berjalan di pondok pesantren. Tapi untuk sekolah umum, wacana ini masih perlu dikaji lebih dalam,” kata Nasaruddin.
Hingga kini, kebijakan tersebut belum diberlakukan secara luas untuk sekolah-sekolah di luar madrasah dan pesantren. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News