PBNU Tanggapi Wacana Libur Sekolah Selama Bulan Ramadhan

Gus Yahya
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. (Foto: MI).

Gus Yahya memberikan contoh pengalaman di pesantren, di mana Ramadan justru menjadi momen untuk meningkatkan intensitas belajar agama. Para santri biasanya membaca Al-Quran lebih sering daripada hari-hari biasa.

“Kalau di pesantren, misalnya, mengaji dilakukan tiga kali sehari di luar Ramadan. Tapi saat Ramadan, santri bisa mengaji enam hingga tujuh kali sehari untuk memaksimalkan keberkahan bulan suci ini,” jelas Gus Yahya.

Baca Juga:  Awas, Jangan Nekat Buka! Herman Suherman Ancam Cabut Izin Tempat Hiburan Malam di Cianjur

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa kebijakan libur selama Ramadan sudah diterapkan di lingkungan madrasah dan pondok pesantren di bawah naungan Kemenag.

Baca Juga:  Diduga Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Tasikmalaya Ditangkap Polisi

“Sebetulnya ini sudah berjalan di pondok pesantren. Tapi untuk sekolah umum, wacana ini masih perlu dikaji lebih dalam,” kata Nasaruddin.

Baca Juga:  Cari tempat Bukber yang Nyaman dan Enak di Purwakarta, Ini Rekomendasinya

Hingga kini, kebijakan tersebut belum diberlakukan secara luas untuk sekolah-sekolah di luar madrasah dan pesantren. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News