JABARNEWS | PURWAKARTA – Kesadaran akan keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana seperti gempa bumi dan insiden kebakaran merupakan hal yang sangat penting, terutama di lingkungan sekolah.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Purwakarta berikan edukasi secara langsung kepada pelajar melalui simulasi antisipasi bencana dan pemadaman api ketika terjadi musibah kebakaran.
Kegiatan simulasi berlangsung di halaman sekolah SMK Taruna Sakti, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta dan diiikuti ratusan pelajar SMK tersebut.
Riyan Pramudiya, Kasie Kerjasama Antar Lembaga dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mengatakan, kegiatan tersebut merupakan simulasi dasar untuk mengantisipasi bencana sesungguhnya.
“Kita mengenalkan pada saat gempa bumi sebenarnya tidak diperbolehkan keluar, untuk melihat sekitar. Ketika gempa bumi, berlindung di sisi lemari, bangku, lemari meja atau pintu, dan melindungi kepala. Jika hal tersebut dilakukan presentasi kemungkinan hidupnya lebih besar,” ujar Riyan saat ditemui usai simulasi, Sabtu (27/4/2019).
Ketika terjadi bencana gempa bumi, lanjut dia, hal yang salah ketika berlindung di bawah meja. Namun banyak orang berfikir ketika ada gempa terjadi berlindung di bawah meja.
“Materi yang diberikan meliputi evakuasi bencana alam gempa bumi, waktu evakuasi, cara berjalan di tangga, cara mengevakuasi masa dilanjutkan dengan pengenalan bahan bakar, dan cara mencegah kebakaran,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, simulasi pencegahan tersebut penting untuk dimengerti para pelajar. Pun, merupakan bagian dari program untuk memberikan pengenalan antisipasi bencana kepada pelajar.
“Kita juga berharap, kedepannya akan dibentuk satuan tugas (satgas ) penanggulangan bencana ditingkatan pelajar dari seluruh sekolah yang ada di Purwakarta,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta, Yayang Gilang Sonjaya mengatakan, simulasi Fire Drill dan antisipasi bencana ini bertujuan meningkatan kesadaran akan potensi, bahaya, serta upaya pemadaman bagi para pelajar juga guru.
Pria yang akarab disapa Gilang itu mengakui sebenarnya SMK Taruna Sakti Purwakarta telah mempunyai Emergency Response Team (ERT) yakni team yang dibentuk khusus untuk menangani keadaan darurat, seperti kebakaran, gempa bumi dan lain sebagainya.
“Kita bentuk Emergency Response Team (ERT) yang beranggotakan pelajar terpilih Seprti yang tergabung dalam Provos. Namun menjaga keamanan dan keselamatan bukan hanya merupakan tugas tim ERT tapi juga merupakan tugas bersama,” kata Gilang.
Gilang berharap, diadakannya Fire Drill dan simulasi antisipasi bencana, dapat menjadi pengetahuan bagi pelajar juga guru dalam mengantisipasi bencana.
“Kami harap dengan rutinnya diadakan Fire Drill dan simulasi penanganan bencana ini dapat menjadi pengetahuan dan pelatihan demi memastikan keamanan dan keselamatan baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masing-masing,” pungkasnya. (Gin)
Jabar News | Berita Jawa Barat