“Saya akan cari senjata api, saya akan tembak penguasa,” demikian penggalan isi surat dikutip dari CNN Indonesia.
Dalam surat tersebut, pelaku menyebut dirinya tidak akan lagi meminta izin kedua kali kepada aparat penegak hukum lantaran ia mengaku sudah lelah berjuang untuk mendapatkan yakni keadilan.
“Saya mohon kepada bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup atau tembak mati kalau tidak bapak lakukan,” tulisnya.
Seperti diketahui, aksi penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5) pukul 11.00 WIB. Pelaku penembakan disebut ingin bertemu dengan pimpinan MUI. Selanjutnya, MUI melaporkan dua stafnya mengalami luka-luka atas kejadian itu. (red)