Untuk harga, Doni memberikan sedikit bocoran. “Kalau dari warga dan para pengumpul, kami bisa ambil (beli) antara Rp 80 hingga Rp 100 ribu per kilogram,” kata Doni.
Doni mengaku mendapatkan cicak-cicak tersebut dari para pengumpul di berbagai daerah, mulai dari Medan hingga Pulau Jawa. “Kita ambil dari berbagai daerah. Dari Jawa, dari Medan dan daerah lainnya,” jelas Doni.
Meski tidak menyebut harga pasaran ekspor, namun lelaki yang akrab dengan panggilan Doni Cargo itu menyebut harga cicak kering yang diekspor ke Hong Kong berkisar Rp 200-250 ribu per kilogram.
“Ya, sekitar Rp 200 ribu-an lebih lah per kilogram nya,” kata Doni menjelaskan.
Sudah dua kali Doni mengekspor cicak kering ke Hong Kong dengan total 1 ton. Pertama 330 kg, kedua 670 kg.
Kata dia, masyarakat Sumatera Barat belum ada yang main bisnis cicak ini. “Kalau ini dikembangkan, tentu akan memberi nilai tambah yang besar,” katanya
Doni pun berencana menggarap lebih serius mengenai bisnis cicak. Dia sudah mengambil ancang-ancang membuka usaha yang lebih besar dengan membuka lokasi di Kurai Tai, Pariaman. “Permintaan tidak menentu. (Permintaan) datang terus,” katanya.