Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto mengaku bangga melihat pengusaha yang memanfaatkan peluang bisnis dari cicak. Iswan menilai komoditas satu ini cukup menjanjikan di pasar ekspor.
“Saya cukup senang dan bangga kepada pengguna jasa, karena bisa melihat peluang baru untuk bisa melakukan ekspor cicak. Ini termasuk jarang dan unik,” katanya.
Ekspor cicak ke Hong Kong melalui Balai Karantina Pertanian Padang, kata dia, merupakan yang pertama kali.
“Bagi masyarakat setempat, cicak dimanfaatkan untuk mengobati batuk, asma, penyakit kulit, wasir, dan gangguan pencernaan,” jelasnya.
“Untuk di Padang, ini pertama kali melakukan ekspor perdana komoditas cicak kering ke Hong Kong. Total omset dari pengguna jasa mencapai Rp 75 juta dari penjualan 330 kilogram cicak,” kata Iswan.
Meskipun belum dalam jumlah yang besar, dia menilai cicak kering memiliki potensi dan dapat ditingkatkan. (red)
sumber: detik.com