Pemasaran Dan Modal Kendala UMKM Karang Tengah

JABARNEWS | KAB. CIREBON – Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP Perda) dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat meninjau langsung tempat usaha pengrajin dan pengusaha batik di Desa Karang Tengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Pemasaran dan modal merupakan beberapa kendala utama yang dirasakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat.

Hal tersebut banyak disampaikan masyarakat saat Hearing Dialog BP Perda, mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif DPRD Provinsi Jawa Barat tentang kewirausahaan.

Baca Juga:  Apakah Anda Sudah Menemukan Belahan Jiwa?

Anggota BP Perda DPRD Provinsi Jawa Barat Darius Doloksaribu menanggapi keinginan dan kebutuhan dari para pengrajin. Menurutnya, peran perbankan sangat penting untuk membantu masyarakat pelaku UMKM. Dengan adanya dorongan dari legislatif dan eksekutif maka peran perbankan sangat mendukung pelaku usaha dalam permodalan.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Pastikan Program Keumatan di Jabar Berdasarkan Nilai Pancasila

“Khususnya Bank BJB akan berperan aktif dalam pelaksanaan perda kewirausahaan di Jabar,” ujar Darius usai

menghadiri Hearing Dialog di Desa Karang Tengah, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018).

Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Oce Kosasih mengatakan, Raperda inisiatif

tentang kewirausahaan ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pelaku UMKM di Jawa Barat. Pasalnya, salah

satu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkaitan dengan kewirausahaan ialah mencetak 100 ribu wirausaha baru di Jabar.

Baca Juga:  Ngadongéng Ngajarkeun Kosakata jeung Logika ka Barudak

“Karena itu, raperda ini akan sejalan dengan program pemerintah dalam mencetak wirausaha baru. Bahkan proyeksinya

hingga 100 ribu usahawan baru, saat ini masih banyak UMKM yang belum terakomodir oleh dinas,” tandasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat