Seniman yang menjadi Finalist BaCAA #8 adalah: Aurora Arazzi (Padang), Betty Adii (Wamena), Candrani Yulis (Yogyakarta), Dede Cipon (Balikpapan), Dzikra Afifah (Bandung), Galih Adika Paripurna (Serang), Haiza Putti (Jakarta), Henryette Louise (Blitar), I Gede Jaya Putra (Bandung), Kuncir Sathya Viku (Bali), Maharani Mancanagara (Padang), Maruto Ardi (Bandung), M. Alfariz (Bukittinggi), Nona Yoanishara (Yogyakarta), Restu Ratnaningtyas (Tangerang), Riar Rizaldi (Bandung), Rizka Azizah Hayati (Bawahan Pasar/Banjar), Riono Tanggul (Yogyakarta), Rio Saren (Bali), Studio Pancaroba (Bandung), Tomy Herseta (Yogyakarta), Trio Muharam (Bandung), Zeta Ranniry Abidin (Surabaya).
Duapuluh tiga seniman tersebut di atas diseleksi secara ketat dengan pertimbangan banyak aspek, selain fortofolio mereka sebagai seniman muda. Board of Jurors yang memilih lima seniman terbaik BaCAA #8 adalah Wiyu Wahono (kolektor seni), Enin Supritanto (kurator seni), Gunalan Nadaraja (akademisi di University of Michigan), Nadine Khalil (kurator, jurnalis seni rupa dari Dubai) dan Arin Sunaryo (seniman Bandung).
Andonowati, Direktur ArtSociates, yang menyelenggarakan BaCAA hingga ke-8 menjelaskan bahwa pemilihan Finalist BaCAA #8 tidak lagi menggunakan mekanisme Open Call, tetapi menggunakan Board Nominators sebagaimana sudah diuraikan di atas.
“Hadiah untuk pemenang BaCAA #8 juga bertambah ya. Board of Jurors memilih lima (5) seniman terbaik sebagai pemenang BaCAA #8. Rinciannya adalah, 1 seniman mendapat uang tunai 100 juta rupiah; 1 seniman mendapat biaya produksi selama sepuluh bulan untuk pameran tunggal sebesar 100 juta rupiah di bawah management eksklusif ArtSociates; 1 seniman mendapat biaya residensi di Centre Intermondes – La Rochele (Perancis), dan 2 seniman mendapat biaya duo exhibition masing-masing 50 juta rupiah di bawah managemen eksklusif ArtSociates,” papar Andonowati Jumat (18/10) sore di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat.
Lima seniman pemenang BaCAA #8 diumumkan, diberi Anugerah BaCAA#8 serta hadiah secara simbolis pada Jumat (18/10) malam usai penampilan band musik etnik LAIR di Lawangwangi Creative Space, oleh Board of Jurors, Wiyu Wahono, Sudjud Dartanto, Christophe Dreyer (Direktur IFI Bandung) dan Andonowati.