Pemenang Bandung Contemporary Art Award Didominasi Seniman Perempuan

Bandung Contemporary Art Award
Perhelatan Biennale Bandung Contemporary Art Award oleh ArtSociates di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat, Jumat (18/10/2024). (Foto: Rian/JabarNews).

Anugerah BaCAA#8 menetapkan seniman Studio Pancaroba; mendapatkan uang tunai 100 juta rupiah. Aurora Arazzi; mendapatkan biaya produksi karya untuk pameran tunggal dengan managemen eksklusif ArtSociates. Galih Adika Paripurna mendapat program Artist in Residence di Centre Intermondes – La Rochelle, Perancis. Serta dua Honorary Award berupa biaya pameran duet dengan management eksklusif ArtSociates, yaitu Henryette Louise dan Dzikra Afifah.

Dua orang Board of Jurors memberi pandangan berbeda terkait proses pemilihan sampai penyelenggaraan BaCAA #8. Wiyu Wahono, kolektor seni, dalam sambutannya di acara Awarding Night BaCAA #8 mengatakan, ”Karya Finalist BaCAA #8 sangat menarik. Ada karya seniman muda yang brutal mengkritik suatu institusi negara. Ada juga seniman muda yang mengekplorasi materialisasi pada karyanya.” Sementara Oyik Eddy Prakoso, pemilik galeri seni di Yogyakarta, dalam sambutannya di acara Awarding Night BaCAA #8 mengatakan hal positif terkait kehadiran kompetisi seni di Bandung ini. “BaCAA menjadi salah satu kontribusi non-fisik dari ArtSociates terhadap ekosistem seni rupa kita yang tidak baik-baik saja,” kata Oyik Eddy Prakoso pada Jumat (18/10) malam di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat.

Baca Juga:  6 Orang Alami Luka Akibat Bom di Polrestabes Medan

Usai pengumuman pemenang BaCAA #8 dilanjutkan dengan pembukaan pameran Biennale Bandung Contemporary Art Award ke-8 yang menyajikan karya seni 18 Finalist termasuk 5 pemenang penghargaan BaCAA #8 yang terdiri dari lukisan, instalasi, patung, objek seni serta seni grafis dari kota-kota di Nusantara. Pameran Biennale Bandung Contemporary Art Award #8 ini akan berlangsung hingga 30 November 2024 dan terbuka untuk masyarakat umum.

Baca Juga:  Yaqut Cholil Bandingkan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing, Uu Ruzhanul Ulum: Tak Elok, Mendag Harusnya Lebih Bijak

Rizki A. Zaelani, kurator pameran Biennale Bandung Contemporary Art Award ke-8, mengatakan bahwa perubahan mekanisme pemilihan Finalist BaCAA #8 membuka ruang kembali untuk lukisan masuk ke dalam arena kompetisi yang mana sebelumnya lebih cenderung didominasi oleh instalasi seni.

Baca Juga:  Survei Polsight Oded-Yana Unggul 51,3 Persen

“Gambar dan objek gambar kembali, lukisan, masuk ke ruang kompetisi seni BaCAA #8 di mana sebelumnya cenderung seni konseptual dan karya instalasi yang lolos jadi pilihan Juri BaCAA. Karya seni dalam pameran ini sebuah impulse immanence dari para seniman ketika berinteraksi dengan kemajuan teknologi dan sains,” papar Rizki A. Zaelani Jumat (18/10) petang di Lawangwangi Creative Space, Bandung Barat.