JABARNEWS | JAKARTA – Sebanyak 41 orang warga Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri menderita kretin. Oleh karena itu, hampir semua penderita kretin memilih tidak menikah. Lalu apa itu kretin?
Kretin atau kretinesme merupakan salah satu kelainan bawaan yang dapat terjadi pada bayi baru lahir. Walaupun namanya terdengar asing, orangtua harus mewaspadai kondisi ini. Sebab, kretinisme adalah penyakit yang dapat menyebabkan gangguan fungsi neurologis, pertumbuhan terhambat, dan kelainan fisik.
Kretin disebabkan kekurangan hormon tiroid parah yang terjadi pada bayi baru lahir. Saat ini, istilah kretin sudah berganti nama menjadi hipotiroidisme kongenital. Bayi dengan penyakit ini akan terganggu pertumbuhannya, mengalami stunting, kelainan bentuk fisik, dan masalah fungsi saraf.
Kretin terdapat dua jenis, yaitu endemik dan sporadik. Kretinisme endemik terjadi akibat ibu tidak mengonsumsi cukup yodium selama masa kehamilan. Sementara itu, kretinisme sporadik terjadi saat kelenjar tiroid tidak terbentuk dengan baik saat pembentukan janin.
Saat ini sebanyak 41 orang warga Desa Lemahbang menyandang kretin. Sebagian besar dari mereka memilih tidak menikah.
“Rata-rata penderita kretin di sini tidak menikah. Berdasarkan data kami, dari puluhan penderita hanya satu orang yang menikah,” kata Kepala Desa Lemahbang, Sugito, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (24/5/2022).