Permintaan tenaga kerja yang besar di sektor tekstil juga tercermin di beberapa daerah lain. Masrokhan mencontohkan, lulusan program pendidikan vokasi tekstil di Solo bahkan langsung mendapatkan pekerjaan usai menyelesaikan studi.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan link and match antara institusi pendidikan dan industri, sehingga materi pembelajaran selaras dengan kebutuhan dunia kerja.
“Bahkan, beberapa mahasiswa kami telah menjalani program magang di luar negeri, seperti 15 mahasiswa yang kini berada di Cina,” tambahnya.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari, menegaskan pentingnya inovasi di sektor pendidikan vokasi.
Tren terbaru di industri tekstil mengarah pada konsep green jobs dan green industry, sehingga institusi pendidikan perlu menyesuaikan kurikulumnya agar lulusan mampu menghadapi kebutuhan masa depan.