“Lulusan vokasi memiliki peluang besar untuk langsung bekerja di industri. Kompetensi dan spesialisasi lulusan kami telah diakui, terutama karena banyak kampus yang sudah bermitra dengan berbagai perusahaan,” ungkap Wulan.
Untuk meningkatkan akses tenaga kerja ke industri, Direktur Politeknik STTT Bandung, R. Arief Dewanto, menyebutkan bahwa kampus telah mengembangkan platform T-Car (Textile Career and Development Center).
Platform ini menjadi jembatan antara lulusan yang mencari pekerjaan dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil.
“Industri tekstil Indonesia memiliki kontribusi besar bagi ekonomi nasional. Diperlukan tenaga kerja yang memahami proses produksi, pengendalian kualitas, dan efisiensi di lini produksi massal. Lulusan kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” jelas Arief.
Pada tahun 2024, permintaan tenaga kerja dari industri untuk lulusan Politeknik STTT mencapai 622 posisi dari 197 perusahaan.
Arief menambahkan, keahlian yang dimiliki lulusan kampus ini sangat aplikatif dan relevan dengan perkembangan industri.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi adalah solusi strategis dalam menghadapi persaingan pasar tenaga kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News