Penganut Islam Aboge di Banyumas Putuskan Hari Idul Fitri pada Jumat Ini

JABARNEWS | BANYUMAS – Penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan salat Idul Fitri pada hari ini, Jumat (14/5/2021). Salah satu kelompok penganut Islam Aboge menggelar salat Id di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon.

Dikutip dari ANTARA, warga setempat tampak berduyun-duyun mendatangi Masjid Jami Baitussalam (Masjid Saka Tunggal) guna melaksanakan salat Idul Fitri 1442 Hijriah.

Sebagian jemaah tampak menjinjing rantang maupun tenong berisi makanan. Makanan itu mereka santap bersama-sama saat kenduri di masjid usai melaksanakan salat Id yang dipimpin imam Kiai Sulam.

Khatib dalam pelaksanaan salat Id di Masjid Baitussalam adalah Khatib Sudar. Dalam khutbahnya, khatib Sudar menggunakan Bahasa Arab. Ia mengajak jemaah kembali ke fitrahnya setelah melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

Usai melaksanakan salat dan mendengarkan khutbah, sebagian jemaah bersalam-salaman di dalam masjid. Acara tersebut sebagai simbol saling memaafkan sembari mengumandangkan selawat berlanggam Jawa yang dilanjutkan dengan kenduri.

Baca Juga:  Pernah Merasakan Gejala Ini, Fix Kolesterol Dalam Tubuh Kamu Tinggi

“Mungkin ada beberapa yang merupakan pemudik, tapi sebagian besar warga lokal sini. Tahun kemarin mayoritas juga warga lokal yang salat Id di sini,” ujar khatib Sudar.

Mengenai pandemik COVID-19, khatib Sudar berharap segera berakhir. Sehingga, kehidupan kembali nyaman dan perekonomian kembali pulih.

“Mudah-mudahan di tahun Jim Akhir ini, pandemik segera berakhir,” tuturnya.

Maka dari itu, pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Baitussalam dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Penganut Islam Aboge tidak mempermasalahkan adanya perbedaan hari pelaksanaan Salat Idul Fitri. Meski, pemerintah dan berbagai organisasi Islam telah memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Baca Juga:  Merasa Terpapar Virus Corona? Ini Hotline Bagi Warga Pangandaran

Hal itu disebabkan penganut Islam Aboge memiliki perhitungan sendiri untuk menentukan tanggal 1 Syawal maupun peringatan hari besar Islam lainnya

Penganut Islam Aboge meyakini dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir. Serta, dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi) dan Pahing.

Dalam hal ini, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).

Baca Juga:  Innalillahi, 37 Warga Banjar Keracunan Usai Santap Soto di Hajatan

Penganut Islam Aboge juga meyakini tahun 1442 Hijriah adalah tahun Jim Akhir. Sehingga, tanggal 1 Muharam jatuh pada Jumat Wage yang selanjutnya patokan atau hari pertama dan pasaran pertama pada tahun tersebut.

Dalam menentukan tanggal perayaan hari-hari besar agama Islam, penganut Aboge memiliki rumusan tersendiri yang mengacu pada hitungan sesuai tahun berjalan, misalnya Donemro/Sanemro (Ramadan/puasa jatuh pada hari keenam pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Ramadan serta Waljiro (Syawal jatuh pada hari pertama pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Syawal.

Berdasarkan rumusan tersebut, tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada Rabu Kliwon karena merupakan hari keenam dan pasaran kedua setelah Jumat Wage, sehingga 1 Syawal jatuh pada Jumat Kliwon atau tanggal 14 Mei 2021.  (Red)