Selain meningkatkan risiko keguguran, kelahiran bayi mati, dan kematian bayi mendadak, merokok saat hamil juga dapat mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang diterima oleh janin.
Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin. Zat kimia dalam asap rokok dapat mempercepat detak jantung janin, yang dapat menjadi tanda adanya masalah dalam kesehatan janin.
Selain risiko yang telah disebutkan, merokok saat hamil juga dapat meningkatkan kemungkinan melahirkan prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.
Merokok juga dapat merusak paru-paru bayi Anda, yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan dan kondisi kronis seperti asma di masa depan. Risiko bayi lahir dengan bibir sumbing juga meningkat.
“Semakin banyak rokok yang Anda hisap setiap harinya, semakin besar risiko kesehatan yang dihadapi bayi Anda,” tambah Starck.
Tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, merokok di sekitar bayi juga sangat berisiko. Menurut informasi dari Cleveland Clinic, asap yang dihasilkan dari ujung rokok yang Anda nyalakan mengandung banyak zat beracun, termasuk nikotin, tar, karbon monoksida, dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
Jumlah zat beracun ini lebih tinggi daripada yang Anda hirup sebagai perokok aktif. “Bayi yang terpapar asap rokok beracun ini berisiko mengalami penurunan kapasitas paru-paru,” kata Starck.
Mereka juga berisiko lebih tinggi terkena sindrom kematian bayi mendadak. Pada jangka panjang, anak-anak dari perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru, penyakit jantung, emfisema, alergi, asma, dan masalah kesehatan lainnya.
Mereka juga lebih cenderung mengalami kesulitan belajar dan masalah perilaku. Menurut laporan dari CDC, bayi yang sering terpapar asap rokok juga rentan mengalami batuk kronis, bronkitis, pneumonia, infeksi telinga, dan tekanan darah tinggi. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News