Selain itu, sorgum juga telah diolah menjadi berbagai bahan pangan mulai dari beras sorgum, tepung, gula, hingga briket sebagai pengganti batu bara.
Selanjutnya bahan baku sorgum tersebut diolah menjadi produk-produk pangan yang dibuat oleh UMKM. Saat ini, kebun sorgum di kawasan Seinfarm telah mencapai 1,5 hektar.
Gin Gin berharap hadirnya dukungan dari berbagai pihak mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, kalangan usaha hingga akademisi pengembangan konsep ketahanan pangan dan energi Kota Bandung akan semakin baik.
“Hari ini kita mencanangkan bagaimana Seinfarm bisa menjadi pusat sorgum dan pusat pengembangan ketahanan pangan sekaligus mandiri di bidang pangan. Termasuk punya kemandirian atau inovasi terkait dengan energi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Sorgum Center Seinfarm, Wisnu Cahyadi mengatakan, Bioetanol diolah menggunakan tape sorgum. Saat ini, produksi bioetanol tersebut masih dalam tahap kecil sebesar 100 kg per hari. Targetnya bisa mencapai 1.000 kg per hari. Ia berharap Sorgum dapat menjadi bahan pokok andalan Kota Bandung.