Perusahaan ini mulai memproduksi biskuit wafer dengan nama Ritz. Namun, tidak lama setelah itu, Nabisco Foods, yang memiliki hak atas nama Ritz sejak tahun 1949, mengklaim hak atas merek tersebut.
PT Perusahaan Industri Ceres harus memperjuangkan hak namanya, dan akhirnya berhasil mempertahankan merek Ritz untuk wafer produksi mereka.
Di tengah tantangan ini, Chuang terus berinovasi. Pada dekade 1950-an, ia meluncurkan produk baru, cokelat batangan dengan isian kacang mede. Inovasi ini menjadi ciri khas cokelat SilverQueen yang kita kenal sekarang.
Cokelat ini menjadi terkenal saat Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955.
Presiden Soekarno, yang merupakan penggemar cokelat, memesan produk ini untuk acara tersebut, dan pujian dari Sang Proklamator turut mengangkat popularitas SilverQueen.