JABARNEWS | BANDUNG – Ketika anak mendapatkan haid pertama, ini adalah babak baru dalam siklus parenting. parang orang tua harus mengubah pola asuh dari membimbingnya menjadi remaja.
Memberinya pengertian tentang hal-hal yang akan dihadapinya sebagai seorang remaja. Tak hanya perubahan fisik, ia juga akan mengalami hal-hal baru di perkembangan psikologis.
Haid pertama yang dialaminya cukup mendatangkan rasa bingung, bahkan mungkin sedikit ketakutan. Banyak pertanyaan yang barangkali ingin ia ajukan, tapi tidak tahu harus memulai dari mana atau bagaimana mengatakannya.
Oleh sebab itu berikut beberapa hal yang dilakukan ketika anak mengalami haid pertama kali yakni:
Pertama. Jelaskan Arti Haid – Hal yang harus dilakukan ketika anak mengalami haid pertama kali yakni memberitahu arti Haid agar anak kalian menjadi paham.
Orang tua harus menjelaskan bahwa munculnya haid adalah proses dimana organ reproduksi wanita sudah siap untuk bisa hamil dan melahirkan.
Kedua. Ajarkan cara memakai pembalut – Saat baru pertama kali memakai pembalut, anak kalian pastinya akan merasa risih dan kurang nyaman. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di vaginanya.
Biarkan ia membiasakan diri untuk beberapa periode haid awal. Jangan lupa ajarkan ia caranya memasang dan mengganti pembalut. Tidak perlu menunggu terlihat penuh, minta ia untuk menggantinya tiap 4 jam di hari-hari pertama.
Ketiga. Berikan edukasi mengatasi rasa nyeri Haid – Munculnya rasa nyeri di pinggang, punggung, atau kram perut saat haid sangat wajar terjadi. Anak yang baru mendapat haid pertama bisa jadi langsung mengalami keluhan ini. Tapi ia tidak tahu rasa nyeri ini datang dari mana.
Sebaiknya, begitu mengetahui ia mendapat haid pertama, Mama langsung jelaskan bahwa rasa nyeri yang nantinya muncul adalah wajar. Beri tahu ia bagaimana cara mengatasinya, seperti berbaring dan mengompres perut dengan botol berisi air hangat. (Red)
