Inilah Empat Karakteristik Banjir Berdasarkan Tipenya

JABARNEWS | BANDUNG – Memasuki musim hujan disertai angin kencang sering terjadi di wilayah Kota Bandung. Warga Kota Bandung dan sekitarnya diminta untuk berhati-hati lantaran ketika hujan turun disertai angin berdampak pada longsor, Pohon Tumbang, dan banjir.

Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Informasi pada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Riani Indrawati menyampaikan bahwa apabila terjadi hujan selama sejam berturut-turut dengan intensitas sedang hingga tinggi dan objek pada jarak 30 meter tak terlihat.

Maka dari itu, Riani menghimbau masyarakat di lereng atau tebing dan daerah rendah sepanjang aliran sungai harus evaluasi diri sementara ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari banjir dan longsor.

Baca Juga:  Tersangka Kasus Penyalahgunaan Pembelian BBM Subsidi di Garut Diancam Enam Tahun Penjara dan Denda Rp60 Miliar

Baca Juga: Agar Tidak Tekor Dengan Potongan Bank Saat Menabung, Coba Lakukan Strategi Ini

Baca Juga: Selamat! Jenderal Andika Perkasa Disetujui DPR Jadi Panglima TNI

“Kota Bandung ini ketika musim hujan tiba paling sering kejadian yang terjadi adalah banjir. Jadi, warga harus berhati-hati dengan tidak memaksakan mengendarai di kondisi hujan apalagi jarak pandang tak terlihat,” katanya pada 8 November 2021.

Baca Juga: Selain Kaktus, Ini Tanaman Hias yang Bisa Tahan Sinar Matahari

Baca Juga: Tiga Tips Untuk Ibu Pekerja yang Sedang Menyusui Bayi

Berdasarkan karakteristiknya, banjir dibedakan menjadi empat tipe:

1. Banjir bandang (flash flood) – Karakteristik dari tipe yang pertama ini adalah hujan terjadi terus menerus dalam jangka waktu singkat biasanya kurang dari enam jam, naiknya permukaan air, kecepatan air sungai sangat tinggi, dan mengenai area yang tak terlalu luas

Baca Juga:  Dapat Remisi 4 Bulan Selama Masa Pidana, Habib Bahar bin Smith Bebas

2. Banjir limpasan sungai (river runoff flood) – Karakteristik dari tipe kedua ini adalah kurangnya kapasitas drainase, permukaan air sungai meningkat secara cepat selama periode musim hujan, air limpasan dari tebing sungai, kecepatan air dalam sungai sangat lambat, dan biasanya berdaya rusak sangat tinggi.

3. Banjir curah hujan tinggi – Karakteristiknya, area banjir terbatas dipicu oleh curah hujan tinggi di atas normal, baik wilayah sub-DAS maupun di daerah tangkapan air di bagian hulu, dan sistem drainase yang tersedia atau daerah tangkapan air di bagian hulu tidak mampu menampung volume air.

Baca Juga:  Dampak La Nina, Warga Purwakarta Diminta Waspadai Potensi Bencana Alam

Baca Juga: Mengenal Roehana Koeddoes, Sosok yang Ditampilkan dalam Google Doodle

Baca Juga: Ini Dia Empat Penyebab Sariawan Muncul Menurut dr. Saddam Ismail

4. Banjir air balik (Backwater flood) – Karakter ini muka air laut atau muka air sungai di bagian hilir lebih tinggi dari bagian hulu, air yang berasal dari anak-anak sungai tak dapat mengalir dengan baik, serta terjadi limpasan pada anak-anak sungai di bagian hulu. (Yan)