JABARNEWS | BANDUNG – Ada sejumlah kebiasaan buruk pasangan yang susah diubah. Hal ini sebaiknya segera kalian ubah.
Beberapa kebiasaan buruk pasangan yang susah diubah ini, tentunya penting kalian lakukan agar tidak menambah buruk situasi.
JabarNews.com melansir dari banyak sumber, berikut kebiasaan buruk pasangan yang susah diubah yakni:
Baca Juga: Jabar Bergerak Kota Cimahi Minta Pemerintah Optimalkan Peran Guru di Seluruh Tingkatan
1. Suka berbohong – Berbohong itu candu. Sekali orang berbohong, dia akan terbiasa. Berbohong yang sudah menjadi kebiasaan, sangat sulit diubah. Kebohongan akan dilakukan dengan mudah.
Baca Juga: DPRD Jabar: Permendikbud PPKS Harus Dicabut dan Tolak RUU TPKS
Baca Juga: Begini Komitmen Ridwan Kamil untuk Kemajuan Desa di Jabar
Sebenarnya, berbohong itu tidak mudah, apalagi menimbang resikonya. Namun, banyak orang yang karena kepepet berbohong satu kali dan berhasil, lalu mengulanginya lagi.
2. Selalu merasa benar – Seseorang yang terbiasa merasa benar juga akan kesulitan mengubah dirinya sendiri. Sebab, sepanjang hidupnya seolah tidak pernah menerima pendapat orang lain.
Ke depannya pun, dia akan kesulitan untuk menerima pendapat orang lain, tidak terkecuali pasangan sendiri.
3. Genit dan suka mencari perhatian – Kebiasaan genit dan senang mencari perhatian lawan jenis susah diubah. Meskipun sudah memiliki pasangan, belum tentu kebiasaan ini menghilang begitu saja.
Baca Juga: Siap Disanksi, Hengki Kurniawan Rekomendasikan UMK Bandung Barat 2022 Naik 7 Persen
Baca Juga: Ditagih Bayar Oli Rp40 Ribu, Tukang Kelapa di Bandung Tebaskan Golok ke Leher Pria Mabuk
Orang yang sudah merasa senang dan bangga ketika diperhatikan khalayak, akan selalu merasa ingin diperlakukan sama. Wajib hati-hati kalau tidak maunya mendapatkan perhatian dari lebih banyak orang.
Baca Juga: UMK 2022 di Kabupaten Bekasi Direkomendasikan Rp5 Juta, Ribuan Buruh Bubarkan Diri
Baca Juga: Bersama IDI, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingin Desa Sehat dan Sejahtera
4. Senang berfoya-foya – Seseorang yang terbiasa hidup berfoya-foya, akan kesulitan mengelola uang. Padahal pada saatnya nanti, akan lebih banyak lagi jumlah dan kebutuhan yang harus dikelola.
Seseorang yang terbiasa memenuhi gaya hidup, akan kesulitan menimbang kebutuhan. Seolah kebutuhan adalah nomor sekian. Nomor satunya adalah gaya hidup. ***