Prof. Tatacipta Dirgantara Resmi Jabat Rektor ITB, Usung Misi Transformasi Global

Rektor ITB Tatacipta Dirgantara
Rektor ITB Tatacipta Dirgantara. (foto: istimewa)

Prof. Tatacipta juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang nyaman dan mendukung kesejahteraan mahasiswa. “Kami akan mengupayakan sistem pendampingan dan pencegahan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif,” tambahnya.

Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, Prof. Tatacipta berharap ITB dapat memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak.

Menurutnya, institusi pendidikan tinggi harus berperan aktif dalam menyelesaikan masalah masyarakat melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.

Baca Juga:  Pakar ITB Ungkap Penyebab Banjir di Kota Bandung, Begini Sarannya

Ia mengusulkan upaya kolaborasi untuk menangani isu-isu penting di Jawa Barat, seperti transportasi, pengelolaan limbah, dan pariwisata.

“Kami memiliki pakar yang kompeten untuk mengatasi berbagai persoalan. Para ahli ini akan kami mobilisasi untuk memberikan solusi,” jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong ITB untuk menghasilkan lulusan yang unggul tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai aspek nonakademis.

Baca Juga:  Ingin Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri via Jalur Mandiri, Segini Rincian Biayanya

“Persiapkan sarana pembelajaran, laboratorium, dosen, hingga mahasiswanya. Mereka yang masuk adalah putra-putri terbaik, dan harus lulus sebagai individu yang mampu bersaing di tingkat tertinggi,” tegas Budi.

Sementara itu, Mendiktiristek Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan optimisme terhadap potensi ITB yang luar biasa. Ia berharap kampus ini dapat lebih cepat beradaptasi, mandiri, dan mencapai tingkat pengakuan dunia.

Dengan kewenangan besar yang diberikan, ITB diharapkan mampu berkontribusi dalam berbagai bidang strategis, termasuk ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi industri.

Baca Juga:  Sosok Prof. Tatacipta Dirgantara, Rektor ITB Terpilih 2025–2030

“Dengan kewenangan yang luas, ITB dapat mendesain strategi, memberdayakan sumber daya, dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga negara untuk memaksimalkan karya anak bangsa. Potensi ini harus dimanfaatkan agar sejajar dengan standar internasional,” tutup Satryo. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News