JABARNEWS | CIANJUR – Pembangunan taman dan trotoar yang sedang dikerjakan Dinas PUPR di sembilan ruas jalan dengan anggaran APBD sebesar Rp8 miliar itu dikeluhkan. Itu karena pembangunan itu mengakibatkan macet dan jalan menjadi sempit.
Salah seorang warga, Dadang (40) warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur memaparkan, ini merupakan ktirik membangun. Sebetulnya bukan tidak setuju dengan adanya program dicanangkan Pemerintah Daerah (Pemkab) Kabupaten Cianjur melalui dinas. Tapi, alangkah baiknya dahulukan dulu kepentingan lebih penting (urgent).
“Ya, misalnya mengenai pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur di sejumlah pelosok kampung atau desa masih banyak rusak. Trotoar untuk para pejalan kaki kan masih bagus, begitu kang? tapi mau bagimana lagi kita kan hanya rakyat biasa. Sebab, yang lebih tahu dan mengerti selaku pemangku kebijakan punya kewenangan,” ujarnya.
Pihak Dinas PUPR Kabupaten Cianjur menginfromasikan, pembangunan saat ini ada sekitar sembilan titik lokasi ruas jalan. Di antaranya, di pusat kota Jalan Siliwangi, Jalan Aria Cikondang (Arciko), Jalan Prof Moch Yamin, Jalan Siti Jenab, Jalan Ir H Juanda, Jalan Taifur Yusuf-Suroso, lalu Jalan Aria Wiranudatar (Arwinda). Terkahir dua lagi bagian ruas trotoar Cianjur Selatan itu Jalan Cibeber dan Jalan Sukanagara.
Kepala Bidang (Kabid) Preservasi Jalan Dinas PUPR (Binamarga) Kabupaten Cianjur, Didi Sunardi mengatakan, publik harus tahu dan memahami karena ini untuk kepentingan kemajuan Cianjur juga ke depan berbenah. Jadi, soal mengeluhkan kemacetan itu kan sebentar tidak lama sampai bertahun-tahun.
“Sabar saja, paling juga per Desember 2018 itu targetan rampung dikerjakan. Mohon maaf saat ini para pengguna jalan dan pejalan kaki merasa tergangu dengan pekerjaan digeber saat ini,” katanya.
Ia menambahkan, kalau mengenai kendala pasti ada. Seperti halnya soal musim hujan dan gorong-gorong, tapi bisa di antisipasi dengan baik. Artinya berupaya lagi diperbaiki, sesuai kemampuan dan harus beres.
“Jelasnya ini kan pekerjaan akhir tahun anggaran melalui perubahan, intinya biar cepat selesai,” pungkas, Didi. (Abh)
Jabarnews | Berita Jawa Barat