Saya pun jadi teringat dengan ucapan Almarhum Gus Dur, ia menyampaikan bahwa, “Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya agamamu”.
Ungkapan Gus Dur ini menjadi pijakkan bagi kita agar dapat menebar dan menabur kebaikan kepada semua orang, kapan pun dan di mana pun.
Pada akhirnya, kebaikan dan kepedulian kita terhadap orang lain tidak boleh terbatas terbatas oleh ruang dan waktu. Sebagaimana kebaikan dan kepedulian warga Tunisia terhadap kami, warga Indonesia.
Rasa cinta yang mereka wujudkan dengan berbagi telah mendarah daging dalam jiwa dan raganya. Kenyataan tersebut menjadi karakter dan budaya warga Tunisia yang senantiasa melekat dan memberi pelajaran bagi saya.
Betapa puasa Ramadan dapat melahirkan kepedulian terhadap sesama dan menghidupkan kemanusiaan kita.
Maka, sesungguhnya Ramadan merupakan jembatan emas menuju kebermaknaan hidup. Tidak hanya menahan hawa nafsu, lapar, dan haus saja, tetapi bulan suci Ramadan ini harus menjadi momentum kita dalam meningkatkan ibadah ritual dan kesalehan sosial.***