Ratusan Disabilitas Netra, Tadarusan Quran Braile

JABARNEWS | CIAMIS – Yayasan Sam’an Netra Mulia Bandung menggelar tadarusan Al Quran braile yang diikuti ratusan penyandang disabilitas netra dari Ciams, Tasik, Banjar dan Pangandaran di GOR Kelurahan Sindangrasa Kecamatan Ciamis Sabtu (2/6/2018).

Dikutip kabarpriangan.co.id, para peserta tadarusan khusu membaca Al Quran braile dengan tuntunan salah satu perwakilan tunanetra.

Kegiatan bertema “Aksi Berbagi Senyum” itu mulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, para peserta diberikan bingkisan oleh panitia.

Baca Juga:  Waduh! Kawanan Monyet Liar Rusak Rumah Warga di Tebing Tinggi Sumatra Utara

“Ini kegiatan pertama kali digelar dan dilaksanakan dalam rangka mengisi bulan ramadan utamanya Nuzulul Quran, kedepan akan rutin digelar,” kata Ketua Yayasan Sam’an Netra Mulia DR Ridwan Effendi SS M.Ag.

Kegiatan tadarusan penyandang tuna netra ini serentak dilakukan di empat titik se Jawa Barat. Pertama di Kabupaten Ciamis, Cirebon, Bogor dan Bandung. Untuk biaya penyelenggaraan berasal dari para donatur.

“Kita harap dengan kegiatan ini bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para penyandang tunanetra, tadarusan jangan hanya dilakukan ramadan saja, namun mesti berlanjut setiap waktu dilakukan,” ujarnya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Untuk Pemilik Rasi Bintang Aries, Taurus dan Pisces

Lanjutnya, yayasan Sam’an Netra Mulia Bandung telah membuka program pesantren Sam’an Darussudur di Sekegawir Cimenyan Kabupaten Bandung. Setiap disabilitas netra yang berniat mondok dan mencari ilmu di pesantren itu tak akan dipungut biaya alias gratis.

Kata Ridwan, pesantren tunanetra ini merupakan upaya kaderisasi ustad-ustadz tuanetra. Di pesantren selama setahun, mereka diberikan pendidikan khusus agar paham Al-Quran braile, mengerti bahasa arab, hafidz Quran dan pandai ceramah.

Baca Juga:  Heboh Kasus Penipuan iPhone Si Kembar, Kenali Ini Modusnya

“Saat ini usatdz atau ajengan dari golongan tunanetra minim, makanya harus ada kaderisasi, agar para penyandang tunanetra tidak kesulitan mencari guru ngaji,” tandas pria bergelar Doktor Pengkajian Islam bidang Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017 lalu. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat