Program ini didasari oleh keprihatinan Presiden Joko Widodo terhadap kondisi ekonomi pesantren di Indonesia. Presiden menilai bahwa pesantren memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia, tetapi perhatian terhadap pengembangan ekonomi mereka masih kurang.
“Presiden menginginkan agar pesantren dapat mandiri secara ekonomi, sehingga tidak terlalu bergantung pada pihak lain dalam menjalankan aktivitas pendidikan dan dakwah,” jelas Yaqut.
Atas dedikasi dan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi pesantren, Yaqut Cholil Qoumas dianugerahi penghargaan sebagai Pelopor Kemandirian Pesantren Indonesia dari Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI).
Penghargaan tersebut diterimanya dalam acara Expo Kemandirian Pesantren 2024 yang digelar di Trans Studio Mall Bandung, Kamis (10/10/2024).
Ketua Umum FEPI, Badrus Syamsi, menyampaikan bahwa Gus Yaqut adalah figur yang memberikan perhatian besar terhadap pesantren di Indonesia, khususnya dalam bidang kemandirian ekonomi.
“Sejak Indonesia merdeka, baru di era Gus Menteri Yaqut, pesantren mendapatkan perhatian yang sangat luar biasa. Sebanyak 3.600 pesantren telah menerima bantuan inkubasi bisnis,” ungkap Badrus.
Program ini diharapkan dapat menjadi awal dari kemandirian ekonomi bagi pesantren di seluruh Indonesia, memberikan mereka kemampuan untuk mengembangkan produk dan membuka akses pasar yang lebih luas. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News