“Jumlah satu triliun itu kan total, artinya ada beberapa pihak yang menerima bantuan. Jadi harus dijelaskan siapa saja yang menerima, kita harus verifikasi, tidak bisa diklaim begitu (semua NU -red). Jadi akhirnya kita (PWNU) terbebani, seolah-olah kita telah mendapat bantuan sebesar satu triliun, padahal mana, tidak ada itu,” tutur Kang Udeng yang merupakan Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat.
Sedangkan, hingga saat ini belum ada laporan dari warga NU, yang diklaim oleh Gubernur Ridwan Kamil, yang telah mendapatkan bantuan-bantuan hibah darinya. PWNU Jabar sendiri pun setiap tahun hanya terima sekitar Rp2,4 Milyar.
Lalu lanjutnya, para penerima hibah dari anggaran yang diklaim Ridwan Kamil tersebut harus diidentifikasi dan diverifikasi datanya.
“Harus diverifikasi, apakah itu benar atau tidak? Ridwan Kamil harus menjelaskan lebih detail ke mana bantuan ini mengalir,” pungkas Kang Udeng yang mewakili kekecewaan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim telah menyerahkan dana senilai Rp 1 triliun lebih kepada Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat. Dana sebesar itu ia serahkan dalam beberapa program.
Misalnya untuk mendukung dakwah, kata Ridwan Kamil, dana yang ia serahkan sebesar Rp160 miliar. Dana sebesar itu, hamper 80 persennya diperuntukan untuk JQH (Jam’iyyatul Qurra wal Huffah) dari NU.