JABARNEWS | SUBANG – Pemerintah Kabupaten Subang melaksanakan upacara Hari Kesaktian Pancasila 2018, di Alun-alun Subang, Senin (1/10/2018). Tak sekadar seremoni, dalam momen itu juga dilakukkan penggalangan dana untuk korban tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Upacara diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Subang. Selain itu, siswa-siswi dari SMP dan SMA serta mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Subang juga mengikuti kegiatan itu.
Acara itu juga dihadiri unsur Forkopimda Subang, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, para kepala OPD, para Camat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pimpinan organisasi kepemudaan dan lainnya.
Plt. Bupati Subang, Ating Rusnatim, gang bertindak sebagai inspektur upacara, menjelaskan, Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa Indonesia.
“Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk,” kata Ating.
Usai pelaksanaan upacara, puluhan perawat yang tergabung dalam Forum Perawat Subang melakukan kegiatan sosial penggalangan dana untuk korban gempa tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Dalam penggalangan dana tersebut, Forum Perawat Subang berhasil mengumpulkan dana Rp.8.250.000,-.
“Kegiatan yang dilakukan oleh Forum Perawat Subang patut diapresiasi dan dicontoh oleh semua pihak guna membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami” ujar Ating
Mengingat pentingnya bantuan untuk korban gempa tsunami Palu, Pemkab Subang berencana akan mengadakan penggalangan dana peduli Donggala – Palu
“Rencananya pada hari Sabtu tanggal 6 Oktober 2018, Pemkab Subang bekerja sama dengan PGRI dan Kompepar akan mengadakan aksi penggalangan dana Peduli Palu,” ucapnya
Ating juga, mengajak masyarakat Subang untuk ikut peduli dan membantu korban bencana alam di Palu, Donggala.
“Saya selaku Plt.Bupati Subang mengajak Seluruh warga Subang untuk sama sama ikut membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Palu, Donggala yang sedang tertimpa bencana alam gempa bumi dan tsunami,” ujarnya.
Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Majalengka diikuti ribuan peserta yang berasal dari para pelajar, ASN, TNI, Polri, dan ormas.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Plt. Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, mengatakan sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1945, pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap NKRI.
“Rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kurang waspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara,” ungkapnya.
Karna menambahkan, oleh karenanya semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ldeologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya NKRI .
“Kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan NKRI,” tandasnya. (Mar/Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat