JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah terus berinovasi menciptakan program untuk mensejahterakan masyarakat. Seperti halnya program Gerakan Kantong Seribu (Gentong Sarebu) yang ada di Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Program tersebut berhasil membantu warga kurang mampu dalam menyelesaikan beragam permasalahan sosial dari berbagai sektor.
Sejak digulirkan pada Oktober 2018, Program Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) Gerakan Kantong Seribu (Gentong Sarebu) Kecamatan Bandung Kulon sukses mengumpulkan dana sebesar Rp26.364.000. Dari jumlah tersebut, Rp16,6 juta telah tersalurkan untuk membantu warga kurang mampu.
Bantuan yang tersalurkan diantaranya untuk membeli kursi roda, membayar administrasi rumah sakit, membayar tunggakan BPJS mandiri, transportasi ke rumah sakit, dan modal usaha bagi pelaku usaha kecil.
Menurut Ketua Gentong Sarebu, Ceceng Lukman Nurhakim, selama program berjalan telah membantu 31 permasalahan sosial. Seperti kesehatan, pendidikan, dan permasalahan lainnya yang darurat.
“Donasi yang terkumpul sampai saat ini hasil dari TKD (Tunjangan Dinamis Daerah) ASN (Aparatur Sipil Negara) se Kecamatan Bandung Kulon,” ujarnya pada Acara Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Selasa (2/7/2019).
Ceceng mengungkapkan, pendistribusian dana berawal dari laporan dari masyarakat. Kemudian pengurus RT/RW menindaklanjutinya ke kelurahan. Selanjutnya pihak kelurahan akan berkoordinasi dengan Gentong Sarebu.
Jumlah bantuan yang diberikan maksimal sebesar Rp2 juta per kasus. Namun jika memerlukan bantuan lebih dari batas yang ditentukan maka ada bantuan sukarela.
“Kalau ditangani sebenarnya ini akan besar. Contohnya, untuk sekolah tunggakannya Rp2 juta, tapi kita upayakan dengan Rp500.000, selesai. Bagi warga miskin yang berobat ke rumah sakit tapi BPJS masih ada tunggakan ya kita selesaikan,” jelasnya.
Sedangkan bantuan yang bersifat darurat dilakukan dengan cepat tanggap melalui dana talang. Nantinya akan diganti oleh kas WKSBM Gentong Sarebu.
Dengan gerakan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, program tersebut diyakini mampu menyejahterakan warga kurang mampu.
“Asalkan masyarakatnya guyub untuk saling membantu,” tutur Ceceng.
Ia pun mengungkapkan, ada juga bantuan untuk berdagang bagi para lansia dengan memberikan modal sebesar Rp500.000.
“Setelah rehabilitasi kesehatan, bagi lansia kita tawarkan untuk berdagang dengan modal Rp500.000. Seperti dagang buah-buahan. Untuk peralatan etalase berdagang, kita manfaatkan bahan yang tidak terpakai di kelurahan. Ini dibantu Karang Taruna dan unsur kewilayahan lainnya,” ujar Ceceng.
Ia menjelaskan, terdapat empat cara untuk pengumpulan donasi Gentong Sarebu, diantaranya partisipasi Aparatur Sipin Negara (ASN), dunia usaha, dan memanfaatkan media sosial dengan menyebarkan di setiap group WhatsApp.
Rencananya, Gentong Sarebu juga akan untuk mengajak sekolah-sekolah menyimpan gentong untuk diisi para siswa. Hal tersebut melatih dan mendidik para siswa mempunyai jiwa sosial.
Sementara itu, Camat Bandung Kulon, A. Hadi mengungkapkan, dengan jumlah penduduk 141.954 jiwa, terdata sebanyak 7.000 kepala keluarga yang masuk kategori miskin.
“Alhamdulillah dari jumlah itu, terbantu dengan program pemerintah seperti, program beras miskin, rutilahu dan Kartu Indonesia Sehat dan sebagainya,” katanya.
Ia mengatakan, Gentong Sarebu merupakan revitalisasi program pemerintah pusat sesuai keputusan Kementerian Sosial Nomor 42/HUK/2004 tentang WKSBM. Tujuannya, melayani masyarakat yang tidak terlayani dalam program bantuan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. (Red)
Jabar News | Berita Jawa Barat