JABARNEWS I KOTA CIREBON – Cirebon adalah miniaturnya Indonesia, karena di Cirebon banyak sekali terdapat etnik, suku, agama, dan budaya yang ada. Sehingga, masyarakat Cirebon kerap menjunjung tinggi rasa toleransi, terutama pasca Pemilu 2019 ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid disela acara buka bersama dengan tema “Dengan Berpuasa Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoaks” di Vihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor Kota Cirebon, Minggu (12/5/2019).
“Cirebon ini miniaturnya Indonesia, karena terdapat multi etnik, suku, agama, ras, dan budaya,” ungkap Shinta.
Shinta melanjutkan bahwa dirinya merasa senang sekali karena masyarakat Cirebon telah menghadirkan senjata yang sangat ampuh dalam mempererat persatuan dan kesatuan, yakni tali persaudaraan antar sesama. Hal ini bisa dijadikan sebagai senjata untuk melawan virus kebencian.
Shinta menyampaikan, hal tersebut dikarenakan pasca Pemilu 2019 ini, yang akan dihadapi akan jauh lebih hebat dari yang selama ini dialami. Karena, keputusan atau kepastian tentang siapa kalah dan menang dalam Pemilu 2019 masih belum terjawab.
“Bahkan setelah itu terjawab, belum tentu bangsa Indonesia terbebas dari virus kebencian yang merajalela, bahkan hoaks akan kian tersebar,” ungkapnya. (One)